Senin, 20 Agustus 2012

NYERI

Mengobati Nyeri Sendi Apakah nyeri itu? Rasa sakit dan nyeri merupakan kondisi dan pengalaman sensoris dan emosi tidak mengenakkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan yang sedang terjadi ataupun yang berpotensi dapat terjadi. Perasaan sakit bukanlah penyakit namun merupakan suatu perasaan subjektif yang memberi tanda bahwa ada yang salah dalam tubuh seseorang. Tiap orang mengartikan rasa sakit dengan cara yang berbeda-beda dan ambang batas toleransinya juga bervariasi dari satu orang ke orang lainnya. Bagaimanakah kita menanggapi sensasi nyeri? Persepsi nyeri merupakan mekanisme yang komplek, yang melibatkan sistem saraf pusat dan tepi (otak dan saraf tulang belakang). Pada tubuh, terdapat noci-ceptor khusus yang sensitif pada stimulus berbahaya yang disebut noci-ceptor. Reseptor ini memiliki ujung saraf ‘telanjang’ yang ditemukan pada hampir setiap jaringan tubuh dan dapat dirangsang oleh energi panas, mekanis, kimia, dan listrik. Sinyal rangsangan kemudian dibawa melalui saraf tepi ke saraf tulang belakang dimana impuls atau kejut listrik akibat rasa sakit dapat dimodifikasi. Di saraf tulang belakang, suatu kandungan kimia yang disebut neurotransmiter dilepaskan. Sinyal rasa sakit yang kuat dihantarkan ke otak namun impuls lemah dihambat oleh modifikasi pada saraf tulang belakang. Hal ini menjelaskan mengapa menggaruk area luka mengurangi intensitas rasa sakit. Dari saraf tulang belakang, sinyal dihantarkan ke otak yang bertanggung jawab dalam komponen emosional dari rasa sakit. Otak kemudian menganalisis sinyal tersebut dan mengirim sinyal lain melalui saraf motorik ke area yang sakit untuk mengkontraksikan otot dengan tujuan menarik bagian tubuh untuk menjauh dari objek yang membahayakan. Rasa sakit memiliki sifat yang unik dalam menghasilkan efek yang tidak mengenakkan, tidak seperti indra lainnya. Bagaimanakah nyeri dapat dikelompokkan? Nyeri dapat dikelompokkan menurut durasinya. Nyeri akut: Tipe ini merupakan jenis rasa sakit yang muncul segera setelah luka atau cedera. Tipe ini memiliki peran protektif dalam membuat seseorang menyadari bahwa ada yang salah, lalu mendorong orang tersebut untuk melindungi dirinya dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Durasi dari rasa sakit akut lebih pendek dan berhubungan dengan mual, muntah, sifat cemas, detak jantung yang cepat, peningkatan laju bernapas, kenaikan tekanan darah, berkeringat, dan membesarnya pupil. Nyeri kronik: Umumnya didefinisikan sebagai rasa sakit yang bertahan selama tiga bulan atau lebih, tipe ini dapat membatasi fungsi normal tubuh atau bagian yang terkena dampaknya. Tipe ini seringkali tidak memiliki penyebab yang mudah diidentifikasi. Biasanya, tipe ini tidak memberikan efek pada detak jantung, laju pernapasan, tekanan darah, atau pupil, namun dapat menyebabkan masalah lain seperti depresi, gangguan tidur, penurunan energi, kehilangan selera makan, penurunan berat badan, dan penurunan ketertarikan pada aktivitas seksual. Bagaimanakah menilai atau menganalisis nyeri? Kami biasanya mencoba untuk menentukan apakah cedera atau penyakit jasmanilah yang menyebabkan nyeri. Karena ada banyak alasan yang menyebabkan nyeri dan rasa sakit, riwayat kesehatan yang detail dibutuhkan untuk menilai atau menganalisis rasa sakitnya. Beberapa poin di bawah ini juga sangat membantu: Lokasi nyeri: Pasien mungkin diminta untuk menunjukkan bagian yang paling terasa nyeri. Durasi nyeri: Poin ini mengacu kepada telah berapa lama Anda menderita nyeri. Poin ini dapat dijawab atau dijelaskan dalam bentuk jam, hari, bulan, atau bahkan tahun. Jalannya rasa sakit: Apakah nyeri dan rasa sakitnya berjalan terus-menerus atau diselingi penurunan rasa sakit. Tingkat keparahan rasa sakit: Anda mungkin akan ditanya untuk menilai rasa sakit Anda pada skala 1 sampai 10. Radiasi (Pemancaran): Apakah rasa sakitnya diam di satu tempat atau juga berpindah (tersebar) ke bagian tubuh yang lain. Karakter: Seperti apakah rasa sakit dari nyerinya. Penjelasan yang umum meliputi: rasa sakitnya menusuk, membakar, perih sekali, tidak terlalu parah, mencengkram, mulas, menyentak atau mengguncang, dll. Walaupun terasa sulit menggambarkan nyeri dalam kata-kata, penggambaran tersebut dapat membantu memberikan dugaan yang lebih baik akan ciri-ciri permasalahannya. Peningkatan nyeri: Apa yang menyebabkan rasa sakit dan apa yang membuatnya menjadi lebih buruk. Waktu timbulnya nyeri: Apakah ada waktu khusus saat timbulnya nyeri (misalnya setelah makan atau setelah berolah raga, dll) Pemulihan: Apa yang menyebabkan nyerinya membaik. Asosiasi: Apakah ada gejala lain yang berhubungan dengan nyeri (misalnya muntah, mual, demam, sakit kepala, dll). Bagaimanakah nyeri dapat ditangani? Rasa sakit atau nyeri akut secara umum dapat dipulihkan dengan berbagai cara. Nyeri kronik seringkali lebih sulit untuk ditangani secara efektif. Seringkali terdapat penekanan yang lebih besar untuk melakukan perawatan tanpa obat dan membantu pasien agar dapat mengatasi rasa sakit. Perawatan menggunakan obat: Prinsip dasar dari perawatan yang menggunakan obat adalah untuk meresepkan analgesik (penghilang rasa sakit) yang mengacu pada tingkatan rasa sakit. Di bawah ini merupakan beberapa penghilang rasa sakit umum: Parasetamol Obat-obatan anti-peradangan tanpa steroid (NSAIDS) Opioid (kodein/codeine) Perawatan tanpa menggunakan obat: Beberapa perawatan umum yang tidak secara utama bergantung pada pengobatan dalam mencapai efek painkiller (penghilang rasa sakit) meliputi: Fisioterapi Terapi pijat Terapi panas Terapi dingin Teknik psikologis (melatih pasien membangun teknik untuk melawan rasa sakit) Pendekatan operasi/bedah (melalui pemotongan saraf yang membawa sensasi sakit) BY : http://www.painrelief.com.sg/id/category/pain.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar